Pilar Pendidikan

Bergerak Bersama

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Tingkatkan Kemampuan Literasi dengan Gili Spenpat

DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto terus memacu lembaga pendidikan untuk berinovasi. Tahun ini, dua sekolah mampu meraih prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan pada ajang Inovasi dan Teknologi (Inotek) Award 2024.

Kepala Dikbud Kota Ruby Hartoyo mengatakan, inovasi kini telah menjadi kebutuhan dalam meningkatkan pelayanan pendidikan. ”Karena itu, lembaga pendidikan kami dorong untuk terus melahirkan inovasi-inovasi baru,” terangnya.

Terobosan yang dicetuskan tersebut turut mengharumkan nama Kota Mojokerto dalam Inotek Award 2024. Menyusul, dari tiga penghargaan yang berhasil diraih, dua di antaranya diterima lembaga pendidikan. ”Penghargaan Inotek Award 2024 ini tentu menjadi bukti bahwa lembaga pendidikan tidak pernah kering akan ide dan gagasan,” tegas Ruby.

Salah satu penghargaan tersebut diraih SMPN 4 Mojokerto atas inovasi Gili Spenpat akrononim dari giat literasi SMP Negeri 4. Inovasi ini digagas untuk  memperkuat literasi siswa di lingkungan pendidikan.

Kepala SMPN 4 Mojokerto Moch. Yasin memaparkan, terdapat enam fitur kunci yang tersedia dalam Gili Spenpat. Meliputi, pembiasaan ekstensif, pembiasaan kerohanian, kunjungan, unggah karya, dan UKBI (uji kemahiran berbahasa Indonesia). ’’Program inovasi ini berupa fitur berbasis website yang berfungsi sebagai alat ukur dan pengontrol kegiatan literasi siswa yang ada di sekolah,’’ jelasnya.

Dia menjelaskan, Gili Spenpat semacam rapor kemampuan literasi siswa SMPN 4 Mojokerto. Capaian literasi bisa diakses secara online di https://gilispenpat.org/Inovasi ini menjadi jawaban atas kondisi pesatnya digitalisasi masa kini, yang menjadi tantangan besar dalam mendorong minat literasi di kalangan generasi muda.

’’Alhamdulillah, setelah sebelumnya berhasil meraih juara 2 lomba Mojo Indah di tingkat Kota Mojokerto, Gili Spenpat berhasil meraih kemenangan lagi. Terbaru, mendapat gelar Terinovatif III kategori Sosial Budaya dan Kependudukan di ajang Inotek Award Provinsi Jawa Timur Tahun 2024,’’ terang Yasin.

Dalam penerapannya, program inovasi yang telah diciptakan sejak 2022 ini mengolaborasikan literasi dengan transformasi digital. Sehingga, fitur ini mampu mendorong dan mengontrol tingkat literasi di sekolah. ’’Ada skor capaian literasinya juga. Pengukuran dimulai dari kemampuan masing-masing siswa, kelas, baru sekolah, dilihat dari enam fitur kunci yang tersedia tadi,’’ sambung Atik Herawati, inovator Gili Spenpat.

Tak sekadar itu, hasil skor yang dikeluarkan Gili Spenpat juga tersambung dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Sehingga, melalui Gili Spenpat, siswa mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan, merangsang kreativitas, dan meningkatkan kemampuan dalam membaca, menulis, dan berpikir kritis. ’’Diharapkan bahwa aplikasi ini akan menjadi tonggak penting dalam gerakan literasi di sekolah. Dan, menjadi contoh bagi sekolah lainnya dalam upaya meningkatkan tingkat literasi siswa,’’ pungkas guru bahasa Inggris tersebut. (*)

Loading